Demi Mencerdaskan Jatamnas dan Walhi Jatim
Jatamnas & Walhi Jatim dengan gagah perkasa menunjukkan ketololan mereka. Organisasi ini tampak diisi orang-orang berotak kecil, bermulut dan jemari buntal.
Kapolresta Masih Siesta
Kapolresta pasti diam saja atau baru bereaksi tatkala sebagian besar umum yang mengikuti sudah nyaris lupa. Musababnya: yang mulia masih khusyuk bobo siang.
Jatam? Munafik, Ah!
Keuntungan terbesar sepak terjang Jatam hanya jatuh ke aktivis Jatam, bukan ke emak-emak dan anak-anak atau bapak-bapak yang diadu lawan perusahaan tambang.
Rumus Kedai Kopi Penolak Tambang
Setelah kopi & kudapan habis dihajar, aktivis Jatam, Walhi, dsb. biasanya diam-diam pergi. Masyarakatlah yang akhirnya memikul tanggung jawab & konsekuensi.
BSI: Lombong Emas Rasa Tambang Pasir
Wartawan yang benar bahkan mau membayar (juga ke sumber berita) agar tahu persis hal yang dihadapi. Tukang palak kok ngaku jurnalis. Kunyuk penghina profesi
Terjebak Batman
Kadus Fitri dan Ari ternyata "mengambil" pelapor dan menggelandangnya ke Polsek. Entah apa maksud mereka selain bikin kasus baru: pemaksaan dan pengancaman.
Kuliah 10 Menit Ihwal Media Bodong dan Jurnalis Bujal
Jurnalis diakui sebagai profesi; Media menjadi wahana praktik profesionalnya. Sebagai profesi, aturan mensyaratkan ada pendidikan, pelatihan, dan kompetensi
Zainal Arifin Atawa Ari dan Alias-alias yang Menunggu Disemat
Kriminal kok berani-beraninya bertingkah seolah pahlawan (lingkungan). Ada pula (misalnya: para Poktolak) yang dengan bodoh tanpa periksa percaya ocehannya.
Kemenyan, Jampi, dan Dungu Berkelanjutan
Menggali-gali cacat BSI sembari tanpa malu mengharap amplop, sampai kasip cari tahu kenapa cuaca (utamanya hujan) jadi faktor penting di operasi tambang ini
Polisi India Versus Polisi Banyuwangi
Poktolak dan Kapolresta Banyuwangi memang digdaya. Kalau mesti maklum, paling kita menduga-duga, ada udang di balik rempeyek antara Poktolak dan Kapolresta.